SPSS (Statistical Package for the Social Sciences)
adalah sebuah program pada computer yang digunakan untuk membuat analisis
statistika. SPSS pertama dirilis pada tahun 1968, dan diciptakan oleh Norman Nie, seorang lulusan Fakultas
Ilmu Politik dari Stanford University, yang sekarang menjadi Profersor Peneliti
Fakultas Ilmu Politik di Stanford University dan Profesor Emeritus Ilmu Politik
di University of Chicago.
SPSS banyak
digunakan dalam berbagai riset pemasaran, pengendalian dan perbaikan mutu (quality improvement), serta riset-riset
sains. SPSS pertama kali muncul dengan versi PC (bisa dipakai untuk komputer
desktop) dengan nama SPSS/PC+ (versi DOS). Tetapi, dengan mulai populernya
sistem operasi windows, SPSS mulai mengeluarkan versi windows. Pertama kali
muncul versi windows adalah SPSS for Windows versi 6.0, hingga kini SPSS yang
paling terbaru adalah SPSS 19.0 yang baru beredar di Indonesia milik IBM.
(Wijaya, 2011)
Awalnya
SPSS dibuat untuk keperluan pengolahan data statistik untuk ilmu-ilmu sosial.
Namun, sekarang kemampuan SPSS diperluas untuk melayani berbagai jenis pengguna
(user), seperti untuk proses produksi di pabrik, riset ilmu sains dan lainnya.
Pada
dasarnya pengoperasian SPSS memiliki kesamaan dalam berbagai versi, perbedaan
hanya pada fasilitas tambahan yang ditawarkan. Selain itu, SPSS merupakan
software statistik yang paling popular, fasilitasnya sangat lengkap
dibandingkan dengan software lainnya.
Ada
beberapa teknik statistika yang dapat digunakan untuk menganalisis data. Tujuan
dari analisis data adalah untuk mendapatkan informasi yang relevan yang
terdapat dalam data tersebut dan menggunakan hasilnya untuk memecahkan suatu
masalah.
SPSS dapat
membaca berbagai jenis data atau memasukkan data secara langsung ke dalam SPSS
Data Editor. Bagaimanapun struktur dari file data mentahnya, maka data dalam
Data Editor SPSS harus dibentuk dalam bentuk baris (cases) dan kolom (variables).
Case berisi informasi untuk satu unit analisis, sedangkan variabel adalah informasi
yang dikumpulkan dari masing-masing kasus.
Hasil-hasil
analisis muncul dalam SPSS Output Navigator. Kebanyakan prosedur Base System
menghasilkan pivot tables, dimana kita bisa memperbaiki tampilan dari keluaran
yang diberikan oleh SPSS. Untuk memperbaiki output, maka kita dapat memperbaiki
output sesuai dengan kebutuhan. Beberapa kemudahan yang lain yang dimiliki SPSS
dalam pengoperasiannya adalah karena SPSS menyediakan beberapa fasilitas
seperti berikut ini:
1.
Data Editor
Merupakan
jendela untuk pengolahan data. Data editor dirancang sedemikian rupa seperti
pada aplikasi-aplikasi spreadsheet untuk mendefinisikan, memasukkan, mengedit,
dan menampilkan data.
2.
Viewer
Viewer
mempermudah pemakai untuk melihat hasil pemrosesan, menunjukkan atau menghilangkan
bagian-bagian tertentu dari output, serta memudahkan distribusi hasil
pengolahan dari SPSS ke aplikasi-aplikasi yang lain.
3.
Multidimensional Pivot Tables
Hasil
pengolahan data akan ditunjukkan dengan multidimensional pivot tables. Pemakai
dapat melakukan eksplorasi terhdap tabel dengan pengaturan baris, kolom, serta
layer. Pemakai juga dapat dengan mudah melakukan pengaturan kelompok data
dengan melakukan splitting tabel sehingga hanya satu group tertentu saja yang
ditampilkan pada satu waktu.
4.
High-Resolution Graphics
Dengan
kemampuan grafikal beresolusi tinggi, baik untuk menampilkan pie charts, bar
charts, histogram, scatterplots, 3-D graphics, dan yang lainnya, akan membuat
SPSS tidak hanya mudah dioperasikan tetapi juga membuat pemakai merasa nyaman dalam
pekerjaannya.
5.
Database Access
Pemakai
program ini dapat memperoleh kembali informasi dari sebuah database dengan
menggunakan Database Wizard yang disediakannya.
6.
Data Transformations
Transformasi data akan membantu
pemakai memperoleh data yang siap untuk dianalisis. Pemakai dapat dengan mudah
melakukan subset data, mengkombinasikan kategori, add, aggregat, merge, split,
dan beberapa perintah transpose files, serta yang lainnya.
7.
Electronic Distribution
Pengguna
dapat mengirimkan laporan secara elektronik menggunakan sebuah tombol
pengiriman data (e-mail) atau melakukan export tabel dan grafik ke mode HTML
sehingga mendukung distribusi melalui internet dan intranet.
8.
Online Help
SPSS
menyediakan fasilitas online help yang akan selalu siap membantu pemakai dalam
melakukan pekerjaannya. Bantuan yang diberikan dapat berupa petunjuk
pengoperasian secara detail, kemudahan pencarian prosedur yang diinginkan
sampai pada contoh-contoh kasus dalam pengoperasian program ini.
9.
Akses Data Tanpa Tempat Penyimpanan Sementara
Analisis
file-file data yang sangat besar disimpan tanpa membutuhkan tempat penyimpanan
sementara. Hal ini berbeda dengan SPSS sebelum versi 11.5 dimana file data yang
sangat besar dibuat temporary filenya.
10. Interface
dengan Database Relasional
Fasilitas
ini akan menambah efisiensi dan memudahkan pekerjaan untuk mengekstrak data dan
menganalisnya dari database relasional.
11. Analisis
Distribusi
Fasilitas
ini diperoleh pada pemakaian SPSS for Server atau untuk aplikasi multiuser.
Kegunaan dari analisis ini adalah apabila peneliti akan menganalisis file-file
data yang sangat besar dapat langsung me-remote dari server dan memprosesnya
sekaligus tanpa harus memindahkan ke komputer user.
12. Multiple
Sesi
SPSS
memberikan kemampuan untuk melakukan analisis lebih dari satu file data pada
waktu yang bersamaan.
13. Mapping
Visualisasi
data dapat dibuat dengan berbagai macam tipe baik secara konvensional atau
interaktif, misalnya dengan menggunakan tipe bar, pie atau jangkauan nilai,
simbol gradual, dan chart.
Untuk melakukan
uji statistik langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan screening
terhadap data yang akan diolah. Salah satu asumsi penggunaan statistika
parametik adalah asumsi multivariate
normality. Multivariate normality
merupakan asumsi bahwa setiap variabel dan semua kombinasi linear dari variabel
distribusi normal. Asumsi multivariate
normality ini dapat diuji dengan melihat normalitas suatu variabel.
Screening
terhadap normalitas data merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk
setiap multivariate. Dengan demikian data yang berdistribusi normal akan
menghasilkan model regresi yang baik. Ada beberapa cara yang dapat digunakan
dalam mendeteksi normalitas data, diantaranya adalah:
1.
Statistik Deskriptif
Merupakan
bidang ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan, dan
penyajian ringkasan data penelitian. Data-data tersebut harus diringkas dengan
baik dan teratur, baik dalam bentuk tabel atau presentasi grafik, sebagai dasar
untuk berbagai pengambilan keputusan. (Wijaya, 2011)
Statistika
deskriptif merupakan gambaran statistika tentang data. Pada dasarnya statistika
deskriptif menggambarkan data dari ukuran penyebaran (dispersion), ukuran pusat (central
tendency), dan ukuran posisi relative (relative
standing). Ukuran pusat meliputi rata-rata, median dan modus, sedangkan
ukuran penyebaran diperoleh dari range, variasi, dan standar deviasi. Terakhir
untuk posisi relativ data diukur dari skor-z, persentil, quartil, dan range
interquartil. Terdapat 4 pilihan dalam SPSS yang berkaitan dengan statistika
deskriptif, yaitu frequencies,
descriptives, explore, dan crosstabs.
(Pramesti, 2006)
Seorang
peneliti setelah memperoleh data dari suatu penelitian, perlu membuat deskripsi
penyajiannya dalam bentuk tabel maupun grafik. Tabel disusun dari data menurut
suatu aturan atau kategori tertentu sehingga gambaran umum dapat dibaca dengan
mudah dan sistematis. Sedangkan grafik merupakan bentuk visualisasi data yang
disajikan dalam bentuk gambar. (Wahana Komputer, 2009)
Dengan
menggunakan tabel frekuensi, seorang peneliti dapat memberikan gambaran umum
tentang data. Tabel ini dibuat dengan susunan data yang telah dikelompokkan
berdasarkan kategori atau aturan tertentu. Tabel ini disajikan dalam bentuk
kolom-kolom, dimana kolom pertama berisi nilai variabel dan kolom kedua berisi
frekuensi. Tabel frekuensi dapat pula dilengkapi dengan kolom frekuensi
kumulatif, persen, dan persen kumulatif.
2.
One-Sample Klomogorov-Smirnov Test
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah
populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk
mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika analisis
menggunakan metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi,
yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi
normal, atau jumlah sampel sedikit dan jenis data adalah nominal atau ordinal
maka metode yang digunakan adalah statistik non parametrik. (Priyatno, 2008)
Uji Kolmogorov Smirnov digunakan untuk data
berlanjut (continue), sebab uji ini
digunakan pada data dengan skala ordinal. Pengujian ini lebih sering digunakan
untuk membandingkan dua buah fungsi distribusi kumulatif, yaitu fungsi
distribusi kumulatif yang teramati dan fungsi kumulatif yang dihipotesiskan.
(Wahana Komputer, 2009)
Uji Kolmogorov Smirnov digunakan untuk
melakukan uji kesesuaian sampel dengan suatu bentuk distribusi populasi
tertentu atau dapat pula untuk uji kesesuaian apakah dua sampel berasal dari
dua populasi yang identik. (Pramesti, 2006)
Ada dua
syarat yang harus dipenuhi pada prosedur uji satu sampel Kolmogorov-Smirnov,
yaitu:
1.
Data. Data yang digunakan, yaitu data
kuantitatif (dengan skala pengukuran interval atau rasio).
2.
Asumsi. Uji Kolmogorov-Smirnov mempunyai
asumsi bahwa parameter uji distribusi telah spesifik. Ada beberapa prosedur tes
distribusi parameter yang digunakan, yaitu normal, poisson, dan uniform. Namun
yang lebih sering digunakan adalah tes distribusi normal. (Wahana Komputer,
2009)
3.
ANOVA
Analisys of variance
atau ANOVA merupakan salah satu teknik analisis multivariate yang berfungsi
untuk membedakan rerata lebih dari dua kelompok data dengan cara membandingkan
variansinya. Analisis varian termasuk dalam kategori statistik parametrik. Sebagai
alat statistika parametrik, maka untuk dapat menggunakan rumus ANOVA harus
terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi meliputi normalitas,
heterokedastisitas dan random sampling (Ghozali, 2009).
Analisis
varian dapat dilakukan untuk menganalisis data yang berasal dari berbagai macam
jenis dan desain penelitian. Analisis varian banyak dipergunakan pada
penelitian-penelitian yang banyak melibatkan pengujian komparatif yaitu menguji
variabel terikat dengan cara membandingkannya pada kelompok sampel independen
yang diamati. Analisis varian saat ini banyak digunakan dalam penelitian survey
dan penelitian eksperimen.
One Way ANOVA adalah analisis yang
digunakan untuk menguji perbandingan rata-rata antara beberapa kelompok data.
Pada analisis ini hanya terdapat satu variabel dependen dengan tipe data
kuantitatif dengan variabel independen sebagai pembanding.
Prosedur One Way Anova adalah yang digunakan untuk menguji
hipotesis kesamaan rata-rata antara dua grup variabel atau lebih yang tidak
berbeda. Analisis ini merupakan teknik yang dikembangkan dari uji t dua sampel. Namun jika nilai hasil uji
Anova adalah rata-rata yang berbeda, maka harus dilakukan analisis lanjutan (Post Hoc Test). (Wahana Komputer, 2009)
Dalam membandingkan rata-rata terdapat dua tipe tes, yaiu:
1.
A Priori Contrast adalah test yang
dilakukan sebelum melakukan penelitian.
2.
Post Hoc Test adalah test yang dilakukan
sesudah melakukan penelitian.
Two Way ANOVA digunakan sebagai alat analisa
untuk menguji apakah data perbedaan mean suatu variabel tertentu dengan dua faktor
pembeda.
Sumber:
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Pramesti, Getut. 2006. Panduan
Lengkap SPSS 13.0 dalam Mengolah Data Statistik. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Priyatno, Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Jakarta: Buku Kita.
Wahana Komputer. 2009. SPSS 17 untuk Pengolahan Data Statistik. Yogyakarta: ANDI.
Wijaya, Tony. 2011. Cepat Menguasai SPSS 19. Yogyakarta: Cahaya Atma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar