You in here

Senin, 18 Juni 2012

Bahaya Membunyikan Tulang Leher/Badan Lainnya


Memutar kepala setelah dipijat atau saat leher terasa pegal memang sangat menyenangkan. Kepala merasa lebih enteng dan rasa sakit yang ada di kepala apakah itu pusing atau sakit kepala, umumnya segera hilang setelah terdengar bunyi tersebut.

Padahal, kebiasaan itu mempunyai akibat sampingan yang cukup berbahaya. Salah satunya, syaraf bisa terjepit di sela-sela tulang ekor leher. Menurut Brian Cassaza, M.D, dari Universitas California, Amerika, bila salah urat syaraf terjepit di antara tulang ekor leher. Maka, efeknya bisa bemacam-macam, tergantung dari jaringan saraf itu menuju ke mana. Tapi, pada umumnya, akan mengakibatkan organ tubuh seperti kaki dan tangan sulit dikomando oleh otak. Orang yang mengalami hal tersebut, biasanya berjalan seperti robot, karena, otak gagal memberi instruksi kepada organ-organ tubuh untuk melakukan apa yang diiinginkan.
Berjalan seperti robot merupakan suatu hal yang tidak menyenangkan, jika orang itu menggunakan sandal, dapat dipastikan bahwa sandalnya akan mudah terlepas dari telapak kakinya, akibat jari-jari tidak mampu menekan bagian dasar sandal. Atau, bila makan harus disuapi. Karena, tangan sulit sekali membawa sendok hingga ke ujung bibir, sebagaimana layaknya orang sedang menyuap makanan ke dalam mulut.

Sama halnya dengan membunyikan tulang leher, gerakan membunyikan buku-buku jari juga merupakan kebiasaan yang salah karena menyalahi aturan persendian normalnya dan dapat menghancurkan tulang-tulang rawan di dalamnya.Jika kebiasaan ini dilakukan terus menerus maka dapat menimbulkan penyakit sendi yang kronis di kemudian hari.

Nah solusinya klo mau menghilangkan pegal tanpa "kretek-kretek" klik disini gan

DARI MANA ASALNYA BUNYI “KRETEK” ITU???

Para ilmuwan biomedis telah mempelajari apa yang sebenarnya terjadi ketika Anda menekuk tulang sendi jari dengan menggunakan mikrofon yang sensitif (untuk mendengarkan dan menganalisis bunyi) dan ukuran bunyi (untuk mengukur jumlah tarikan pada jari). Mereka menemukan bahwa dua suara yang terpisah biasanya muncul ketika Anda membuyikan buku jari. Buku jari adalah sendi yang membuat jari Anda dapat ditekuk. Di dalam ruang sendi di antara tulan-tulang terdapat cairan dan ikatan sendi (ligamen) di setiap sisi ruang sendi yang menyatukan tulang.

Ketika Anda menarik jari (“menceklek” sendi), Anda membuat ruang sendi makin besar. Akibatnya, tekanan dalam ruang sendi makin menurun. Segera saja, ikatan sendi tersedot ke dalam. Ketika tekanan menurun,muncullah gelembung (paling sering karbon dioksida), hanya dalam satu per ribuan detik. Ketika muncul, gas ini akan menimbulkan bunyi letupan yang merupakan suara pertama.

Gelembung itu mengisi 15% ruang sendi yang sekarang menjadi lebih besar. Karena ruang sendi mendadak diisi oleh gelembung, cairannya tiba-tiba mendorong ikatan sendi dan mendorongnya ke posisi semula. Pada saat ligamen “didorong kembali” muncullah bunyi kedua. Energi yang hilang dalam sendi sangat rendah, sekitar 7% dari yang Anda perlukan untuk merusak tulang rawan. Namun, jika Anda sering melakukannya, itu akan menjadi cerita yang jauh berbeda.

Sebuah penelitian dilakukan oleh Dr. Daniel Unger, yang telah membunyikan buku jari tangan kirinya selama 50 tahun. Ia kemudia membandingkan tangan kiri (buku sendi yang sering dibunyikan) dengan tangan kanannya (yang tidak pernah dibunyikan). Tangan kirinya tidak terkena artritis, sama seperti tangan kanannya, namun satu orang merupakan sampel yang sangat kecil.

Penelitian lain meneliti 300 orang yang telah membunyikan buku jarinya selama 35 tahun. Tidak ada kasus artritis pada tangan mereka. Mereka memang memiliki sendi yang membesar (bukan masalah besar). Namun, hal yang mengejutkan adalah tangan mereka lebih lemah, kekuatan tangan mereka seperempat kekuatan yang seharusanya!

Cara Alternatif Selain Membunyikan Persendian Tulang Untuk Menghilangkan Sakit atau Pegal
1. Jika dirumah anda ada shower, gunakan tekanan air shower (hangat) itu untuk mengurangi sakit karena leher yang mengejang. Biarkan tekanan air hangat dari pancuran tercurah di bagian belakang leher.
2. Jika tidak mempunyai shower, leher belakang bisa dikompres dengan air hangat menggunkan washlap atau handuk kecil. Lakukan terus menerus dan ulangi jika air sudah mulai dingin. Ingat! Air harus dalam keadaan hangat.
3. Menurut Dr. Cassaza, cara lain untuk menyembuhkan leher yang pegal adalah dengan bersandar di tembok. Tempelkan bahu di leher, lemaskan bahu dan sandarkan ke belakang, lalu tekan punggung bagian bawah ke tembok.
4. Atau gerakan leher perlahan, 4 atau 5 kali. Putarlah kepala ke kanan atau kekiri dengan perlahan dan hati-hati.
5. Jika anda menggunakan AC saat tidur, pastikan suhu yang dikeluarkan serendah mungkin. Sebab jika terlalu dingin, otomatis anda akan menarik selimut, dan posisi tidurpun meringkuk. Hal ini akan membuat leher atau badan anda pegal esok harinya.
6. Jika sedang menonton tv, bekerja didepan komputer, atau membaca buku sambil tiduran, pastikan kepala tidak menekuk ke depan, kebelakang atau kesamping. Posisi kepala tetap harus lurus.
Jadi, sebelum hal yang lebih buruk datang menimpa anda, maka ada baiknya bila dari sekarang anda coba untuk menghilangkan kebiasaan buruk tersebut.


sumber: http://www.brian-manihuruk.blogspot.com/

http://www.inicaraku.com/

Jumat, 08 Juni 2012

Molecular Modeling Basics Reviewed in ChemPhysChem

A very nice review of the book (and mention of the blog) by Ralf Tonner in ChemPhysChem. Much appreciated.

cover

Stunex



Stuxnet merupakan cacing komputer yang diketahui keberadaannya di bulan Juli 2010Perangkat perusak ini memiliki sasaran peranti lunak Siemens dan perangkat yang berjalan dalam sistem operasi Microsoft Windows. Ini bukan pertama kalinya cracker menargetkan sistem industri. Namun, ini adalah perangkat perusak pertama yang ditemukan mengintai dan mengganggu sistem industri, dan yang pertama menyertakan rootkit programmable logic controller (PLC). Selain memiliki kode yang terbilang canggih, Stunex juga diperkirakan telah menghabiskan dana yang besar untuk pembuatannya, mungkin jutaan dolar.

Cacing ini awalnya menyebar secara membabi buta, namun memuat muatan perangkat perusak yang sangat khusus yang dirancang hanya mengincar sistem Kontrol Pengawas Dan Akuisisi Data Siemens (SCADA, Siemens Supervisory Control And Data Acquisition) yang diatur untuk mengendalikan dan memantau proses industri tertentu. SCADA digunakan untuk mengendalikan sistem pipa, pembangkit listrik tenaga nuklir dan perangkat manufaktur lainnya di Iran. Stuxnet menginfeksi PLC dengan mengubah aplikasi perangkat lunak Step-7 yang digunakan untuk memprogram ulang perangkat tersebut.

Stuxnet menjadi terkenal karena menjadi bukti pertama adanya serangan yang sangat spesifik alias targetted attack. Beberapa perangkat sentrifusa pengayaan uranium, yang dibutuhkan dalam menjalankan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir tertentu di Iran, dikatakan telah mengalami kerusakan akibat Stuxnet. Symantec mencatat pada Agustus 2010 bahwa 60% dari komputer yang terinfeksi di seluruh dunia berada di Iran. Siemens menyatakan pada 29 November cacing tidak menyebabkan kerusakan pada pelanggan, kecuali program nuklir Iran, yang menggunakan peralatan terembargo Siemens yang diperoleh secara rahasia, telah mengalami kerusakan karena Stuxnet. Perusahaan keamanan komputer Rusia Kaspersky Lab menyimpulkan bahwa serangan canggih tersebut bisa dilakukan "dengan dukungan negara" dan telah diduga bahwa Israel dan Amerika Serikat mungkin telah terlibat.

Bagaimana Stuxnet Bekerja?
- Virus itu adalah perangkat lunak berbahaya, atau malware, yang umumnya menyerang sistem kontrol industri yang dibuat oleh perusahaan Jerman, Siemens. Para ahli mengatakan virus tersebut dapat digunakan untuk mata-mata atau sabotase. - Siemens mengatakan malware menyebar melalui perangkat memori USB thumb drive yang terinfeksi, memanfaatkan kerentanan dalam sistem operasi Windows Microsoft Corp. - Program serangan perangkat lunak Malware melalui Sistem Supervisory Control and Data Acquisition, atau SCADA. Sistem itu digunakan untuk memonitor pembangkit listrik secara otomatis - dari fasilitas makanannya dan kimia untuk pembangkit listrik. - Analis mengatakan para penyerang akan menyebarkan Stuxnet melalui thumb drive karena banyak sistem SCADA tidak terhubung ke Internet, tetapi memiliki port USB. - Sekali saja worm menginfeksi sebuah sistem, dengan cepat dan membentuk komunikasi dengan komputer server penyerang sehingga dapat digunakan untuk mencuri data perusahaan atau mengendalikan sistem SCADA, kata Randy Abrams, seorang peneliti dengan ESET, sebuah perusahaan keamanan swasta yang telah mempelajari Stuxnet.

Siapa Penciptanya?
- Siemens, Microsoft dan para ahli keamanan telah mempelajari worm dan belum menentukan siapa yang membuatnya. - Mikka Hypponen, seorang kepala penelitian pada perusahaan perangkat lunak keamanan F-Secure di Finlandia percaya itu adalah serangan yang disponsori oleh suatu negara. Stuxnet sangat kompleks dan "jelas dilakukan oleh kelompok dengan dukungan teknologi dan keuangan yang serius." - Ralph Langner, ahli cyber Jerman mengatakan serangan dilakukan oleh pakar yang berkualifikasi tinggi, mungkin negara bangsa. "Ini bukan peretas yang duduk di ruang bawah rumah orang tuanya. Pada website-nya, www.langner.com /en/index.htm, Langner mengatakan penyelidikan akhirnya "fokus" pada penyerang. "Para penyerang harus tahu ini. Kesimpulan saya adalah, mereka tidak peduli, mereka tidak takut masuk penjara."

Di Mana Disebarkan?
Sebuah studi tentang penyebaran Stuxnet oleh teknologi perusahaan AS Symnatec menunjukkan bahwa negara-negara yang terkena dampak utama pada 6 Agustus adalah Iran dengan 62.867 komputer yang terinfeksi, Indonesia dengan 13.336, India dengan 6.552, Amerika Serikat dengan 2913, Australia dengan 2.436, Inggris dengan 1.038, Malaysia dengann 1.013 dan Pakistan dengan 993. Laporan ini terus berubah seiring penyebarannya.

Laporan Pertama
- Perusahaan Belarusia Virusblokada adalah yang pertama mengidentifikasi virus itu pada pertengahan Juni. Direktur Komersial, Gennady Reznikov kepada Reuters perusahaan memiliki dealer di Iran, dan salah satu klien dealer komputernya sudah terinfeksi virus yang ternyata Stuxnet. Reznikov mengatakan Virusblokada sendiri sudah tidak ada hubungannya dengan pembangkit listrik tenaga nuklir di Bushehr. - Menurut juru bicara Siemens, Michael Krampe, Siemens telah mengidentifikasi 15 pelanggan yang menemukan Stuxnet pada sistem mereka, dan "masing-masing mampu mendeteksi dan menghapus virus tanpa membahayakan operasi mereka."

Beberapa Artikel yang Terkait

NEW YORK, KOMPAS.com- Presiden Amerika Serikat Barack Obama berada di belakang serangan virus Stuxnet terhadap fasilitas pengayaan uranium milik Iran tahun lalu. Demikian menurut laporan harian AS, The New York Times.


Obama mempercepat serangan tersebut -yang diberi nama "Olympic Games- yang sudah dimulai sejak pemerintahan Presiden Bush walau kemudian virus Stuxnet tersebut keluar dari fasilitas Iran dan menyebabkan kekacauan di berbagai jaringan internet di seluruh dunia.

Fasilitas nuklir Iran ini terkena sejumlah serangan dan selama beberapa minggu kemudian, sekitar 1.000 dari 5.000 centrifuges yang digunakan Iran untuk memperkaya uranium tidak bisa digunakan. Setelah menyerang fasilitas tersebut, virus ini menyebar ke ratusan ribu komputer di seluruh dunia, termasuk di Australia.

Menurut koran AS ini, Obama ditanya apakah Amerika Serikat harus "menghentikan serangan" dalam pertemuan dengan Direktur CIA Leon E Panetta dan Wakil Presiden Joe Biden. Meskipun dampak serangan terhadap fasilitas Iran tersebut kecil sementara dampak di tempat lain lebih besar, diputuskan agar serangan tetap dilanjutkan.

Menurut laporan, ini merupakan pertama kalinya Amerika Serikat menggunakan internet untuk melakukan perang siber, dan bukannya senjata militer. Obama baru disebutkan sebagai sumber virus tersebut setelah sejumlah pejabat yang tidak disebutkan namanya dari Amerika Serikat, Israel, dan Eropa mengakui adanya serangan ini. Para ahli komputer termasuk dari perusaaan antivirus Symantec dilaporkan terlibat dalam usaha menjinakkan virus yang besarnya 50 kali dari virus komputer biasa. Mereka tidak berhasil mengetahui sumber virus.

Sementara itu, para ahli juga sedang menyelidiki sumber virus yang hampir sama seperti Stuxnet- yaitu Flame yang juga dilepaskan untuk menyerang komputer para pejabat Iran namun kemudian menyebar ke seluruh dunia.

New York, AS - Stuxnet, virus komputer perkasa yang menghebohkan pada 2010 disinyalir adalah senjata cyber hasil kolaborasi Amerika Serikat (AS) dan Israel yang sengaja dirancang untuk melumpuhkan fasilitas nuklir Iran. Demikian hasil investigasi New York Times.



Mengutip narasumber yang tidak disebutkan namanya, New York Timesmembeberkan bahwa Stuxnet adalah upaya serangan cyber yang dikenal dengan kode "Olympic Games" di kalangan pejabat intelijen AS, dimulai sejak pemerintahan George W Bush dan diteruskan setelah Barack Obama.


Lebih jauh lagi, laporan New York Times yang dilansir PC Mag, Senin (4/6/2012) ini juga mengatakan bahwa Stuxnet sebenarnya ditujukan hanya untuk menyerang fasilitas nuklir Natanz di Iran. Namun karena kecerobohan, virus komputer tersebut menyebar di web secara global.


"Olympic Games dimulai pada 2006 yakni ketika Iran memulai kembali program pengayaan uranium mereka di Natanz. Pemerintahan Bush menginginkan adanya aksi militer. Setelah melakukan upaya penyusupan ke sistem komputer Natanz, para pejabat AS bekerja sama dengan unit rahasia Israel melepaskan virus Stuxnet," demikian isi laporan New York Times.


Serangan cyber saat ini, apalagi jika diarahkan ke fasilitas vital seperti Stuxnet memang ditengarai memiliki muatan politik terkait dengan kebijakan negara tersebut. Selain Stuxnet, ada juga malware Duqu dan Flame yang juga menyerang fasilitas penting di Iran.


Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest tidak bersedia memberikan komentar spesifik mengenai laporan ini. Ia hanya mengatakan bahwa membocorkan data spesifik bisa berisiko bagi keamanan nasional. Sebaliknya, Earnest fokus menjelaskan pendekatan yang dilakukan Presiden AS Barack Obama saat ini terhadap Iran.

Sumber:

Sabtu, 05 Mei 2012

SPSS


SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) adalah sebuah program pada computer yang digunakan untuk membuat analisis statistika. SPSS pertama dirilis pada tahun 1968, dan diciptakan oleh Norman Nie, seorang lulusan Fakultas Ilmu Politik dari Stanford University, yang sekarang menjadi Profersor Peneliti Fakultas Ilmu Politik di Stanford University dan Profesor Emeritus Ilmu Politik di University of Chicago.

SPSS banyak digunakan dalam berbagai riset pemasaran, pengendalian dan perbaikan mutu (quality improvement), serta riset-riset sains. SPSS pertama kali muncul dengan versi PC (bisa dipakai untuk komputer desktop) dengan nama SPSS/PC+ (versi DOS). Tetapi, dengan mulai populernya sistem operasi windows, SPSS mulai mengeluarkan versi windows. Pertama kali muncul versi windows adalah SPSS for Windows versi 6.0, hingga kini SPSS yang paling terbaru adalah SPSS 19.0 yang baru beredar di Indonesia milik IBM. (Wijaya, 2011)

Awalnya SPSS dibuat untuk keperluan pengolahan data statistik untuk ilmu-ilmu sosial. Namun, sekarang kemampuan SPSS diperluas untuk melayani berbagai jenis pengguna (user), seperti untuk proses produksi di pabrik, riset ilmu sains dan lainnya.

Pada dasarnya pengoperasian SPSS memiliki kesamaan dalam berbagai versi, perbedaan hanya pada fasilitas tambahan yang ditawarkan. Selain itu, SPSS merupakan software statistik yang paling popular, fasilitasnya sangat lengkap dibandingkan dengan software lainnya.

Ada beberapa teknik statistika yang dapat digunakan untuk menganalisis data. Tujuan dari analisis data adalah untuk mendapatkan informasi yang relevan yang terdapat dalam data tersebut dan menggunakan hasilnya untuk memecahkan suatu masalah.

SPSS dapat membaca berbagai jenis data atau memasukkan data secara langsung ke dalam SPSS Data Editor. Bagaimanapun struktur dari file data mentahnya, maka data dalam Data Editor SPSS harus dibentuk dalam bentuk baris (cases) dan kolom (variables). Case berisi informasi untuk satu unit analisis, sedangkan variabel adalah informasi yang dikumpulkan dari masing-masing kasus.

Hasil-hasil analisis muncul dalam SPSS Output Navigator. Kebanyakan prosedur Base System menghasilkan pivot tables, dimana kita bisa memperbaiki tampilan dari keluaran yang diberikan oleh SPSS. Untuk memperbaiki output, maka kita dapat memperbaiki output sesuai dengan kebutuhan. Beberapa kemudahan yang lain yang dimiliki SPSS dalam pengoperasiannya adalah karena SPSS menyediakan beberapa fasilitas seperti berikut ini:
1.      Data Editor
Merupakan jendela untuk pengolahan data. Data editor dirancang sedemikian rupa seperti pada aplikasi-aplikasi spreadsheet untuk mendefinisikan, memasukkan, mengedit, dan menampilkan data.
2.      Viewer
Viewer mempermudah pemakai untuk melihat hasil pemrosesan, menunjukkan atau menghilangkan bagian-bagian tertentu dari output, serta memudahkan distribusi hasil pengolahan dari SPSS ke aplikasi-aplikasi yang lain.
3.      Multidimensional Pivot Tables
Hasil pengolahan data akan ditunjukkan dengan multidimensional pivot tables. Pemakai dapat melakukan eksplorasi terhdap tabel dengan pengaturan baris, kolom, serta layer. Pemakai juga dapat dengan mudah melakukan pengaturan kelompok data dengan melakukan splitting tabel sehingga hanya satu group tertentu saja yang ditampilkan pada satu waktu.
4.      High-Resolution Graphics
Dengan kemampuan grafikal beresolusi tinggi, baik untuk menampilkan pie charts, bar charts, histogram, scatterplots, 3-D graphics, dan yang lainnya, akan membuat SPSS tidak hanya mudah dioperasikan tetapi juga membuat pemakai merasa nyaman dalam pekerjaannya.
5.      Database Access
Pemakai program ini dapat memperoleh kembali informasi dari sebuah database dengan menggunakan Database Wizard yang disediakannya.
6.      Data Transformations
Transformasi data akan membantu pemakai memperoleh data yang siap untuk dianalisis. Pemakai dapat dengan mudah melakukan subset data, mengkombinasikan kategori, add, aggregat, merge, split, dan beberapa perintah transpose files, serta yang lainnya.
7.      Electronic Distribution
Pengguna dapat mengirimkan laporan secara elektronik menggunakan sebuah tombol pengiriman data (e-mail) atau melakukan export tabel dan grafik ke mode HTML sehingga mendukung distribusi melalui internet dan intranet.
8.      Online Help
SPSS menyediakan fasilitas online help yang akan selalu siap membantu pemakai dalam melakukan pekerjaannya. Bantuan yang diberikan dapat berupa petunjuk pengoperasian secara detail, kemudahan pencarian prosedur yang diinginkan sampai pada contoh-contoh kasus dalam pengoperasian program ini.
9.      Akses Data Tanpa Tempat Penyimpanan Sementara
Analisis file-file data yang sangat besar disimpan tanpa membutuhkan tempat penyimpanan sementara. Hal ini berbeda dengan SPSS sebelum versi 11.5 dimana file data yang sangat besar dibuat temporary filenya.
10.  Interface dengan Database Relasional
Fasilitas ini akan menambah efisiensi dan memudahkan pekerjaan untuk mengekstrak data dan menganalisnya dari database relasional.
11.  Analisis Distribusi
Fasilitas ini diperoleh pada pemakaian SPSS for Server atau untuk aplikasi multiuser. Kegunaan dari analisis ini adalah apabila peneliti akan menganalisis file-file data yang sangat besar dapat langsung me-remote dari server dan memprosesnya sekaligus tanpa harus memindahkan ke komputer user.
12.  Multiple Sesi
SPSS memberikan kemampuan untuk melakukan analisis lebih dari satu file data pada waktu yang bersamaan.
13.   Mapping
Visualisasi data dapat dibuat dengan berbagai macam tipe baik secara konvensional atau interaktif, misalnya dengan menggunakan tipe bar, pie atau jangkauan nilai, simbol gradual, dan chart.

Untuk melakukan uji statistik langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan screening terhadap data yang akan diolah. Salah satu asumsi penggunaan statistika parametik adalah asumsi multivariate normality. Multivariate normality merupakan asumsi bahwa setiap variabel dan semua kombinasi linear dari variabel distribusi normal. Asumsi multivariate normality ini dapat diuji dengan melihat normalitas suatu variabel.

Screening terhadap normalitas data merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk setiap multivariate. Dengan demikian data yang berdistribusi normal akan menghasilkan model regresi yang baik. Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam mendeteksi normalitas data, diantaranya adalah:
1.                  Statistik Deskriptif
Merupakan bidang ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan, dan penyajian ringkasan data penelitian. Data-data tersebut harus diringkas dengan baik dan teratur, baik dalam bentuk tabel atau presentasi grafik, sebagai dasar untuk berbagai pengambilan keputusan. (Wijaya, 2011)

Statistika deskriptif merupakan gambaran statistika tentang data. Pada dasarnya statistika deskriptif menggambarkan data dari ukuran penyebaran (dispersion), ukuran pusat (central tendency), dan ukuran posisi relative (relative standing). Ukuran pusat meliputi rata-rata, median dan modus, sedangkan ukuran penyebaran diperoleh dari range, variasi, dan standar deviasi. Terakhir untuk posisi relativ data diukur dari skor-z, persentil, quartil, dan range interquartil. Terdapat 4 pilihan dalam SPSS yang berkaitan dengan statistika deskriptif, yaitu frequencies, descriptives, explore, dan crosstabs. (Pramesti, 2006)

Seorang peneliti setelah memperoleh data dari suatu penelitian, perlu membuat deskripsi penyajiannya dalam bentuk tabel maupun grafik. Tabel disusun dari data menurut suatu aturan atau kategori tertentu sehingga gambaran umum dapat dibaca dengan mudah dan sistematis. Sedangkan grafik merupakan bentuk visualisasi data yang disajikan dalam bentuk gambar. (Wahana Komputer, 2009)

Dengan menggunakan tabel frekuensi, seorang peneliti dapat memberikan gambaran umum tentang data. Tabel ini dibuat dengan susunan data yang telah dikelompokkan berdasarkan kategori atau aturan tertentu. Tabel ini disajikan dalam bentuk kolom-kolom, dimana kolom pertama berisi nilai variabel dan kolom kedua berisi frekuensi. Tabel frekuensi dapat pula dilengkapi dengan kolom frekuensi kumulatif, persen, dan persen kumulatif.
                  

2.                  One-Sample Klomogorov-Smirnov Test
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika analisis menggunakan metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi, yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal, atau jumlah sampel sedikit dan jenis data adalah nominal atau ordinal maka metode yang digunakan adalah statistik non parametrik. (Priyatno, 2008)

Uji Kolmogorov Smirnov digunakan untuk data berlanjut (continue), sebab uji ini digunakan pada data dengan skala ordinal. Pengujian ini lebih sering digunakan untuk membandingkan dua buah fungsi distribusi kumulatif, yaitu fungsi distribusi kumulatif yang teramati dan fungsi kumulatif yang dihipotesiskan. (Wahana Komputer, 2009)

Uji Kolmogorov Smirnov digunakan untuk melakukan uji kesesuaian sampel dengan suatu bentuk distribusi populasi tertentu atau dapat pula untuk uji kesesuaian apakah dua sampel berasal dari dua populasi yang identik. (Pramesti, 2006)
Ada dua syarat yang harus dipenuhi pada prosedur uji satu sampel Kolmogorov-Smirnov, yaitu:
1.      Data. Data yang digunakan, yaitu data kuantitatif (dengan skala pengukuran interval atau rasio).
2.      Asumsi. Uji Kolmogorov-Smirnov mempunyai asumsi bahwa parameter uji distribusi telah spesifik. Ada beberapa prosedur tes distribusi parameter yang digunakan, yaitu normal, poisson, dan uniform. Namun yang lebih sering digunakan adalah tes distribusi normal. (Wahana Komputer, 2009)

3.                  ANOVA
Analisys of variance atau ANOVA merupakan salah satu teknik analisis multivariate yang berfungsi untuk membedakan rerata lebih dari dua kelompok data dengan cara membandingkan variansinya. Analisis varian termasuk dalam kategori statistik parametrik. Sebagai alat statistika parametrik, maka untuk dapat menggunakan rumus ANOVA harus terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi meliputi normalitas, heterokedastisitas dan random sampling (Ghozali, 2009).

Analisis varian dapat dilakukan untuk menganalisis data yang berasal dari berbagai macam jenis dan desain penelitian. Analisis varian banyak dipergunakan pada penelitian-penelitian yang banyak melibatkan pengujian komparatif yaitu menguji variabel terikat dengan cara membandingkannya pada kelompok sampel independen yang diamati. Analisis varian saat ini banyak digunakan dalam penelitian survey dan penelitian eksperimen.

One Way ANOVA adalah analisis yang digunakan untuk menguji perbandingan rata-rata antara beberapa kelompok data. Pada analisis ini hanya terdapat satu variabel dependen dengan tipe data kuantitatif dengan variabel independen sebagai pembanding.
Prosedur One Way Anova adalah yang digunakan untuk menguji hipotesis kesamaan rata-rata antara dua grup variabel atau lebih yang tidak berbeda. Analisis ini merupakan teknik yang dikembangkan dari uji t dua sampel. Namun jika nilai hasil uji Anova adalah rata-rata yang berbeda, maka harus dilakukan analisis lanjutan (Post Hoc Test). (Wahana Komputer, 2009)
Dalam membandingkan rata-rata terdapat dua tipe tes, yaiu:
1.      A Priori Contrast adalah test yang dilakukan sebelum melakukan penelitian.
2.      Post Hoc Test adalah test yang dilakukan sesudah melakukan penelitian.

Two Way ANOVA digunakan sebagai alat analisa untuk menguji apakah data perbedaan mean suatu variabel tertentu dengan dua faktor pembeda.



Sumber:
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Pramesti, Getut. 2006. Panduan Lengkap SPSS 13.0 dalam Mengolah Data Statistik. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Priyatno, Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Jakarta: Buku Kita.
Wahana Komputer. 2009. SPSS 17 untuk Pengolahan Data Statistik. Yogyakarta: ANDI.
Wijaya, Tony. 2011. Cepat Menguasai SPSS 19. Yogyakarta: Cahaya Atma.

Jumat, 04 Mei 2012

Kadar Abu


Sebagian besar bahan makanan, yaitu sekitar 96% terdiri dari bahan organik dan air. Sisanya terdiri dari unsur-unsur mineral. (Winarno, 1992)

Abu merupakan residu anorganik yang didapat dengan cara mengabukan komponen-komponen organik dalam bahan pangan. Jumlah dan komposisi abu dalam mineral tergantung pada jenis bahan pangan serta metode analisis yang digunakan. Abu dan mineral dalam bahan pangan umumnya berasal dari bahan pangan itu sendiri (indigenous). Tetapi ada beberapa mineral yang ditambahkan ke dalam bahan pangan, secara disengaja maupun tidak disengaja. Abu dalam bahan pangan dibedakan menjadi abu total, abu terlarut dan abu tak larut. (Puspitasari, et.al, 1991)



Analisis gravimetrik merupakan bagian analisis kuantitatif untuk menentukan jumlah zat berdasarkan pada penimbangan dari hasil reaksi setelah bahan/analit yang dihasilkan diperlakukan terhadap pereaksi tertentu. (Widodo, 2010)

Kadar abu suatu bahan ditetapkan pula secara gravimetri. Penentuan kadar abu merupakan cara pendugaan kandungan mineral bahan pangan secara kasar. Bobot abu yang diperoleh sebagai perbedaan bobot cawan berisi abu dan cawan kosong.  Apabila suatu sampel di dalam cawan abu porselen dipanaskan pada suhu tinggi sekitar 650°C akan menjadi abu berwarna putih. Ternyata di dalam abu tersebut dijumpai garam-garam atau oksida-oksida dari K, P, Na, Mg, Ca, Fe, Mn, dan Cu, disamping itu terdapat dalam kadar yang sangat kecil seperti Al, Ba, Sr, Pb, Li, Ag, Ti, As, dan lain-lain. Besarnya kadar abu dalam daging ikan umumnya berkisar antara 1 hingga 1,5 %. (Yunizal, et.al, 1998)

Kadar abu/mineral merupakan bagian berat mineral dari bahan yang didasarkan atas berat keringnya. Abu yaitu zat organik yang tidak menguap, sisa dari proses pembakaran atau hasil oksidasi. Penentuan kadar abu ada hubungannya dengan mineral suatu bahan.


Mineral yang terdapat dalam pangan terdiri dari 2 jenis garam, yaitu
1. Garam-garam organik, misalnya garam dari as. malat, oxalate, asetat, pektat dan lain-lain

2. Garam-garam anorganik, misalnya phospat, carbonat, chloride, sulfat nitrat dan logam alkali. (Anonim, 2011)


Selain kedua garam tersebut, kadang-kadang mineral dapat terbentuk sebagai senyawa yang kompleks yang bersifat organis. Apabila akan ditentukan jumlah mineralnya dalam bentuk aslinya adalah sangat sulit.

Menurut Winarno (1991), kadar abu yang yang terukur merupakan bahan-bahan anorganik yang tidak terbakar dalam proses pengabuan, sedangkan bahan-bahan organik terbakar.

Untuk menentukan kandungan mineral pada bahan makanan, bahan harus dihancurkan/didestruksi terlebih dahulu. Cara yang biasa dilakukan yaitu pengabuan kering (dry ashing) atau pengabuan langsung dan pengabuan basah (wet digestion). Pemilihan cara tersebut tergantung pada sifat zat organik dalam bahan, sifat zat anorganik yang ada di dalam bahan, mineral yang akan dianalisa serta sensitivitas cara yang digunakan. (Apriyantono, et.al, 1989).

Prinsip dari pengabuan cara langsung yaitu dengan mengoksidasi semua zat organik pada suhu tinggi, yaitu sekitar 500 – 600 oC dan kemudian melakukan penimbangan zat yang tertinggal setelah proses pembakaran tersebut. (Sudarmadji, 1996)
Pengabuan dilakukan melalui 2 tahap yaitu :
a.       Pemanasan pada suhu 300oC yang dilakukan dengan maksud untuk dapat melindungi kandungan bahan yang bersifat volatil dan bahan berlemak hingga kandungan asam hilang. Pemanasan dilakukan sampai asap habis.
b.      Pemanasan pada suhu 800oC yang dilakukan agar perubahan suhu pada bahan maupun porselin tidak secara tiba-tiba agar tidak memecahkan krus yang mudah pecah pada perubahan suhu yang tiba-tiba. 

Pengabuan kering dapat diterapkan pada hampir semua analisa mineral, kecuali mercuri dan arsen. Pengabuan kering dapat dilakukan untuk menganalisa kandungan Ca, P, dan Fe akan tetapi kehilangan K dapat terjadi apabila suhu yang digunakan terlalu tinggi. Penggunaan suhu yang terlalu tinggi juga akan menyebabkan beberapa mineral menjadi tidak larut.

Beberapa kelemahan maupun kelebihan yang terdapat pada pengabuan dengan cara lansung. Beberapa kelebihan dari cara langsung, antara lain : 
a.       Digunakan untuk penentuan kadar abu total bahan makanan dan bahan hasil pertanian, serta digunakan untuk sample yang relatif banyak,
b.      Digunakan untuk menganalisa abu yang larut dan tidak larut dalam air, serta abu yang tidak larut dalam asam, dan 
c.       Tanpa menggunakan regensia sehingga biaya lebih murah dan tidak menimbulkan resiko akibat penggunaan reagen yang berbahaya.

Sedangkan kelemahan dari cara langsung, antara lain :
a.       Membutuhkan waktu yang lebih lama,
b.      Tanpa penambahan regensia, 
c.       Memerlukan suhu yang relatif tinggi, dan
d.      Adanya kemungkinan kehilangan air karena pemakaian suhu tinggi (Apriantono, 1989)

Prinsip dari pengabuan cara tidak langsung yaitu memberikan reagen kimia tertentu kedalam bahan sebelum dilakukan pengabuan. Senyawa yang biasa ditambahkan adalah gliserol alkohol ataupun pasir bebas anorganik selanjutnya dilakukan pemanasan pada suhu tinggi. Pemanasan mengakibatkan gliserol alkohol membentuk kerak sehingga menyebabkan terjadinya porositas bahan menjadi besar dan dapat mempercepat oksidasi. Sedangkan pada pemanasan untuk pasir bebas dapat membuat permukaan yang bersinggungan dengan oksigen semakin luas dan memperbesar porositas, sehingga mempercepat proses pengabuan. (Sudarmadji, 1996)

Beberapa kelebihan dan kelemahan yang terdapat pada pengabuan cara tidak langsung. Kelebihan dari cara tidak langsung, meliputi :
a. Waktu yang diperlukan relatif singkat,
b. Suhu yang digunakan relatif rendah,
c. Resiko kehilangan air akibat suhu yang digunakan relatif rendah, 
d. Dengan penambahan gliserol alkohol dapat mempercepat pengabuan, dan
e. Penetuan kadar abu lebih baik. 

Sedangkan kelemahan yang terdapat pada cara tidak langsung, meliputi :
a. Hanya dapat digunakan untuk trace elemen dan logam beracun,
b. Memerlukan regensia yang kadangkala berbahaya, dan 
c. Memerlukan koreksi terhadap regensia yang digunakan. (Apriantono, 1989)

Penentuan kadar abu total dapat digunakan untuk berbagai tujuan, yaitu:
1. Menentukan baik tidaknya suatu pengolahan
Dalam penggilingan gandum, misalnya apabila masih banyak katul atau lembaga yang terikut maka tepung gandum tersebut akan memiliki kadar abu yang tinggi.

2. Mengetahui jenis bahan yang digunakan
Penentuan kadar abu dapat digunakan untuk memperkirakan kandungan buah yang digunakan dalam marmalade atau jelly. Kandungan abu juga dapat dipakai untuk menentukan atau membedakan fruit vinegar (asli) atau sintesis.

3. Penentuan parameter nilai gizi pada bahan makanan

Rumusan dari penentuan kadar abu sebagai berikut:
Keterangan:
A adalah berat cawan kosong dinyatakan dalam g
B adalah berat cawan + contoh awal, dinyatakan dalam g
C adalah berat cawan + abu, dinyatakan dalam g.



Sumber:
Anonim. 2011. Uji Kadar Abu. http://fajarub.blogspot.com/2011/11/uji-kadar-abu.html. Diakses tanggal 15 Maret 2012 pukul 23.05.
Apriyanto, Anton, et al. 1989. Analisis Pangan. Bogor: IPB-press

Puspitasari, et.al. 1991. Teknik Penelitian Mineral Pangan. Bogor: IPB-press.
Sudarmadji, S., Haryono, B. dan Suhandi. 1989. Analisa Bahan makanan dan Pertanian. Liberty: Yogyakarta.
Widodo, Didik S. dan Retno A. L. 2010. Kimia Analisis Kuantitatif Dasar Penguasaan Aspek Eksperimental. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Winarno, F.G. 1991. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia; Jakarta.
Yunizal, Murtini,J.T., Dolaria,N., Purdiwoto,B., Abdulrokhim dan Carkipan. 1998. Prosedur Analisa Kimiawi Ikan dan Produk Olahan Hasil-Hasil Perikanan. Instalasi Penelitian dan Pengembangan Perikanan; Jakarta.