You in here

Jumat, 04 Mei 2012

Ikan Kakap Putih

Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer, Bloch) atau lebih dikenal dengan nama seabass/Baramundi merupakan jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis, baik untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri maupun ekspor.

 

Gambar . Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer)
Pada beberapa daerah di Indonesia ikan Kakap Putih dikenal dengan beberapa nama seperti: Pelak, Petakan, Cabek, Cabik (Jawa Tengah dan Jawa Timur), Dubit Tekong (Madura), Talungtar, Pica-pica, Kaca-kaca (Sulawesi).

Ikan Kakap Putih termasuk dalam famili Centroponidae, secara lengkap taksonominya adalah sbb:
Kingdom         : Chordata
Divisi              : Vertebrata
Kelas               : Pisces
Sub kelas         : Teleostei
Ordo                : Percomorphi
Famili              : Centroponidae
Genus              : Lates
Species            : Lates calcarifer (Anonim, 2001)

Ikan Kakap Putih adalah ikan yang mempunyai toleransi yang cukup besar terhadap kadar garam (Euryhaline) dan merupakan ikan katadromous (dibesarkan di air tawar dan kawin di air laut). Sifat-sifat inilah yang menyebabkan ikan kakap putih dapat dibudidayakan di laut, tambak maupun air tawar.

Tubuhnya bersisik besar dan berwarna putih atau bahkan gelap tergantung lingkungannya. Kakap putih memakan udang-udangan (Crustaceae) dan kelompok hewan lunak sejenis cacing (Moluska). Memakan juga ikan-ikan kecil atau yang masuk dalam bukaan mulut mereka, termasuk jenisnya sendiri. 


Ikan kakap putih adalah ikan hemaprodit, atau dapat berganti kelamin. Ikan jantan setelah dewasa akan menjadi betina, sehingga ikan-ikan yang berukuran besar kebanyakan berkelamin betina.

Ciri-ciri morfologi ikan Kakap Putih (Lates calcarifer) antara lain adalah:
1.      Berbentuk pipih dan ramping dengan badan memanjang dan ekor melebar.
2.      Pada stadia juvenil atau larva warnanya hitam kecoklatan (masih burayak umur 1 - 3 bulan) dan menjadi terang setelah memasuki tahap penggelendongan ( 3 – 5 bulan) atau setelah menjadi benih.
3.      Bagian punggung berwarna coklat dan bagian perut putih perak.
4.      Selanjutnya pada stadia dewasa warna bagian punggungnya (dorsal) berubah menjadi biru kehijauan atau abu – abu, mata merah cemerlang, mulut lebar sedikit serong dengan gerigi halus.
5.      Pada bagian atas penutup insangnya terdapat keping bergerigi dan bagian bawah memiliki duri – duri kuat.
6.      Sirip punggung memiliki jari – jari keras sebanyak 7 – 9 buah dan jari – jari lemah sebanyak 10 - 11 buah, sedangkan sirip duburnya terdiri dari 3 jari – jari keras dan 7 - 8 jari – jari lemah.

Penyebaran ikan Kakap Putih meliputi perairan trofis dan subtrofis seperti India, Bima, Srilanka, Banglades, Malaysia, Indonesia, Cina, Taiwan, Papua New Guinea, Australia, dan lain – lain. Di Indonesia ikan Kakap Putih dijumpai di perairan pantai, tambak air payau, dan muara sungai yang penyebarannya merata hampir di seluruh Indonesia. (Mayunar dan Genisa, 2002)



sumber:
Anonim. 2001. Pembesaran Ikan Kakap Putih (Lates calcalifer, Bloch) di Keramba Jaring Apung. Jakarta: Menegristek.
Anonim. 2001. Pembenihan Kakap Putih (Lates calcalifer. Jakarta: Menegristek.
Mayunar, dan Genisa. 1995. Aplikasi Pellet Hormone LHRHa Dalam Pematangan Gonad dan Pemijahan Ikan Kerapu Macan ( Epinephelus fuscoguttatus). Prosiding Seminar 01/pros/03/95. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, Balai Penilitian Perikanan Budidaya Pantai, Sub Balai Penelitian Perikanan Budidaya Pantai. Bojonegoro. Serang. Hal 84-89.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar