2.1
Tumbuhan Kemangi
Kemangi adalah salah satu dari banyaknya keanekaragaman
hayati yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai obat tradisional.
Kemangi merupakan anggota famili Lamiaceae yang berarti kelompok tanaman dengan
bunga berbibir. Nama genus kemangi adalah Ocimum
yang berarti tanaman beraroma. Aroma khas tersebut muncul
dari daunnya. Kemangi yang ada di Indonesia dikelompokkan
ke dalam kelompok basil semak (bush basil) karena tumbuhnya menyemak
(Heyne, 1987). Bentuk tanaman kemangi dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. (a) Biji Kemangi, (b) Tanaman Kemangi
(Dokumen Pribadi, 2013)
Tanaman kemangi memiliki rasa yang lebih
tajam dan lebih pedas daripada Ocimum lainnya serta menyerupai rasa kulit
jeruk. Tanaman ini merupakan sayuran yang lazim digunakan oleh masyarakat Jawa dan Bali bila
dibandingkan dengan sayuran
lain. Budidaya kemangi di Jawa tidak dilakukan dengan baik, bahkan tumbuh
secara liar. Kemangi dibiakkan dengan biji karena dengan stek hasilnya kurang
baik (Heyne, 1987).
2.1.1
Taksonomi Kemangi
Menurut Pitojo (1996), sistematika kemangi adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Amaranthaceae
Famili : Lamiaceae
Genus : Ocimum
Spesies : Ocimum basilicum L.
2.1.2
Nama Daerah
Kemangi
memiliki nama yang berbeda-beda pada setiap daerah di Indonesia dan juga di
beberapa negara lain. Kemangi disebut juga tulsi, tulasi, holy basil, sacred basil, shrubby basil, dan sweet basil (WHO, 2002). Kemangi di Indonesia dikenal dengan berbagai nama, yaitu lampes atau
surawung di Sunda, kemangi atau kemangen di Jawa, kemanghi di Madura, uku-uku
di Bali, dan lufe-lufe di Ternate. Sedangkan di Negara lain kemangi dikenal
dengan nama selasih di Malaysia, manglak di Thailand dan basil di Negara-negara
Eropa (Heyne, 1987).
2.1.3
Penyebaran Kemangi
Kemangi tidak hanya tumbuh di
Indonesia tetapi juga di India, Taiwan, Cina, dan Asia Tenggara (WHO, 2002).
Tanaman ini berasal dari daerah Asia tropis. Kemangi ditanam di ladang, di
sela-sela tanaman pekarangan, pada tepi-tepi sawah, dan juga di halaman rumah.
Selain itu, dapat ditemukan di seluruh Pulau Jawa pada ketinggian 450-1100
meter di atas permukaan laut (Heyne, 1987).
2.1.4 Morfologi Kemangi
Kemangi merupakan tanaman
setahun yang tumbuhnya tegak dengan cabang yang banyak. Tanaman ini berbentuk
perdu dengan tinggi 0,3 hingga 1,0 meter. Daunnya
berwarna hijau, berbau harum,
dan berbentuk elips dengan ukuran 2,5-5 cm x 1-2,5 cm. Bagian
tangkai daun mempunyai panjang 2,5 cm (Siemonsma dan Piluek, 1994). Daun kemangi
berbentuk tunggal, tangkai daun sebesar 0,25-3 cm, dan tepi
daun bergerigi. Kemangi memiliki
bunga yang susunannya majemuk, dan memiliki
5 kelopak yang berbentuk bibir.
Biji kemangi bertipe keras, berwarna coklat tua, dan ketika dibasahi segera
membengkak (Sudarsono et al.,
2002).
Sumber :
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid II. Badan Litbang Kehutanan, Jakarta.
Pitojo,
S. 1996. Kemangi dan Selasih. Penerbit
Trubus Agriwidya, Ungaran.
Siemonsma, J.S.
dan K. Piluek. 1994. PROSEA: Vegetabels.
Prosea, Bogor.
Sudarsono, G.D.,
S. Wahyuono, I.A.
Donatus, dan Purnomo. 2002. Tumbuhan obat II (hasil
penelitian, sifat-sifat, dan penggunaannya). Pusat Studi
Obat Tradisional Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
WHO. 2002. WHO Monographs
on Selected Medicinal Plants Volume 2. Geneva: World Health
Organization.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar